Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Refleksi Kebangsaan di Tengah Demokrasi: SEMA-FSQ Gelar Diskusi Umum

Gambar
Oleh: Putri Zulkarnaen Harahap Sabtu malam (13/09) , SEMA-FSQ Mesir mengadakan diskusi umum dengan tajuk “Dialektika Kekuasaan dan Politik dalam Bingkai Konstitusi” di Café Zone, Gamaliyah. Tema yang diangkat kali ini, “Tiga Pilar Kekuasaan NKRI: Refleksi Kebangsaan di Tengah Dinamika Demokrasi”, berhasil mencuri perhatian mahasiswa Indonesia yang tengah merantau di Mesir. Acara dimulai pukul 18.00 dan berjalan hangat. Tidak ada pejabat besar yang hadir, namun diskusi ini tetap penuh semangat berkat kehadiran para mahasiswa dan beberapa jurnalis. Dalam pemaparannya, Ustadz Aryadi Saputra, Lc., M.A. menekankan bahwa mahasiswa perlu peka terhadap isu-isu politik yang ramai dibicarakan di tanah air. Salah satu poin penting yang diangkat adalah pelanggaran hukum yang dapat terjadi ketika undang-undang dibuat atau direvisi tanpa memperhatikan aspek konstitusional, transparansi, dan kontrol publik Highlight Materi: UU KPK dan UU Cipta Kerja Beberapa catatan menarik dari materi ustadz kemarin...

Obor Pengabdian yang Tak Pernah Padam: Jejak, Janji, dan Cahaya Pelantikan Dewan Pengurus HMMSU XXXI Masa Bakti 2025–2026

Gambar
Oleh: Putri Zulkarnaen Harahap Di bawah langit Kairo, waktu seakan berhenti sejenak untuk menjadi saksi. Hari itu, 01 September 2025 , sebuah obor pengabdian kembali berpindah tangan. Pelantikan Dewan Pengurus HMMSU Periode XXXI masa bakti 2025–2026 digelar dengan khidmat, dihadiri oleh Presiden PPMI Mesir, Ketua Keputrian Wihdah, Dewan Konsultatif, Majelis Permusyawaratan Anggota, serta seluruh Dewan Pengurus HMMSU. Suasana penuh haru dan khidmat menyelimuti, ketika nama-nama pengurus satu per satu dipanggil untuk mengikrarkan janji pengabdian. Tongkat estafet yang tak pernah padam kini menyala di genggaman generasi baru, yang siap menorehkan jejak, menjaga janji, dan menyalakan cahaya. Sebab HMMSU bukan hanya organisasi, tetapi rumah untuk pulang, ruang untuk bertumbuh, dan jalan untuk berkhidmat. Setiap periode adalah bait dalam puisi panjang sejarah. Ada yang menulis dengan tinta perjuangan, ada yang menyulam dengan benang pengabdian, dan ada pula yang menyalakan lentera agar langk...